Senin, 13 Oktober 2014



pict : http://www.sebatas.com

AKU MALU, TUHAN ...

Bahkan kini Tuhan membukakan mataku
Masihkah aku pura pura tak melihat?
Goresan goresan yang mereka tuangkan itu
Sedikit demi sedikit Tuhan tampakkan padaku
Masihkah aku pura pura tak melihat?


Kini lidah hingga hatiku pun menjadi pilu, kelu
Sesak yang mendorong air mata terkucur lembut
Aku malu, malu, malu Tuhan!


Aku bahkan tak dapat melihat mereka lebih dalam
Mereka, mereka yang terlalu murahnya Kau sandingkan denganku

Benar benar malu, Tuhan!
Aku terlalu buta dan membutakan diri!
Mereka terbeban, dan aku menambah
nya
Mereka terluka, dan aku menggaraminya
Mereka tersiksa, dan aku menganiayanya
Dan mereka meratap kesedihan, aku menutup mata dan tertawa

Masih pantaskah aku disebut buah hati?
Masih pantaskah aku disebut jantung hati?
Masih pantaskah aku disebut teman?
Masih pantaskah aku disebut sahabat?
Masih pantaskah aku disebut manusia?

Aku malu, Tuhan..

Sabtu, 04 Oktober 2014

Aku, Malam Idul Adha, dan Telepon Kita

Sial. Penyakitku tak kunjung sembuh. Ya, penyakit yang entah datang dari mana, yang akhir akhir ini semakin menjadi jadi. Bukan penyakit biasa, karena penyakitku ini tak terdiagnosa.
Ku pikir penyakitku ini sudah ada semenjak aku SMA. Hanya saja, tak separah saat ini.
Bukan, ini bukan penyakit fisik. Aku tak tau, benar benar tak tau apa penyakitku ini. Rasanya pilu benar diriku ini. Menangis, tak tau apa yang di tangisi. Sakit rasanya hati ini tapi tak tau apa yang membuatnya sakit.

Malam ini, takbir berkumandang. Piluku yang semenjak senja itu tak kunjung padam. Bahkan kini air mata yang mengucur, bukannya memadamkan, malah menjadikannya lebih menyakitkan. Takbir, takbir, takbir. Di mana mana takbir. Suara itu menambah piluku.
Bukan, bukannya aku rindu kampung halamanku atau pun merindukan sesuatu. Tiada pula aku inginkan sesuatu. Beban pikiran pun tiada. Tapi rasanya sakit hati ini.

Telepon. Ku pinta mereka yang tiada lagi bersamaku selepas senja itu menelponku. Sungguh aku ingin berbagi penyakitku ini dengan mereka. Ya, kami berbicara bertiga suara, tapi mulut pun tak kunjung menyuarakan penyakit yang kuderita. Basa basi terlalu memuakkan. Tapi begitu yang mulut inginkan. Aku sadar, tiap tiap jiwa berderita, masihkah tega kubagi derita dengan mereka?

Mereka yang Ku Sebut Sahabat

Percaya atau tidak, dimanapun kita berada, nantinya kita akan membuat sebuah koloni kecil. Entah bagaimana koloni kecil itu saling berinteraksi hingga terjalin sebuah hubungan yang begitu dekat yang ku sebut dengan sahabat. 
ya..
S.A.H.A.B.A.T

Emm.. Ku pikir, sahabat muncul dari suatu ketidak sengajaan. Misal, karena satu sekolah, satu asrama, satu daerah, dan satu satu lainnya yang akhirnya membentuk persahabatan itu.
Terlintas di dalam diriku, apa ya.. emm.. gini, brarti aku punya sahabat di mana mana. Waktu SD aku punya sahabat, SMP juga punya sahabat, SMA melanjutkan persahabatan SMP gara gara aku dan sahabat sahabat SMP ku satu sekolah lagi (tapi ketambahan sahabat sahabat baru juga). Dan kuliah pun punya sahabat lagi. Jadi sekarang, siapa yang bener bener sahabat? Yang bisa disebut sebagai sahabat sejati.
Katanya sih.. sahabat sejati itu jodoh kita, bakal sehidup tapi belum tentu semati. Wah, belum nemu nih -____-" (lagi hunting). Whatever lah. In the facts I still enjoying my life dengan orang orang yang ku anggap sahabat itu. Mungkin emang hidup tatanannya udah kaya gini.
Dari apa yang udah aku sampein tadi, sebenernya cuma mau ngasih ucapan MAKASIH SEBENER BENERNYA MAKASIH buat sahabat sahabatku yang secara memori kalian udah menuh menuhin memori hidupku yang indah.
Kalian tau, sediiiih pake banget dengan umur kita yang udah nginjek angka 20 ini. Ini cepet banget sih Ya Alloh.. Kayaknya juga baru kemaren lulus SD. :3
Umur 20 tu katanya masa masa buat menentukan masa depan yang sebenernya, include JODOH. wuuuuhh..
Bakal abis nih masa masa alay sama sahabat sahabat gila kaya kalian :')
Udahlah.. tetep pada motto hidupku, "whenever, wherever, whatever, keep enjoying this life" dan jangan lupa terus bersyukur padaNya yang udah ngasih hidup indah ini.. asseeekk..


-Dedicated for All My Best Friend-
LOVE YOU ALL